Kebudayaan di Surabaya: Harmoni Tradisi Jawa dan Modernitas Kota Pahlawan

Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya memiliki warisan kebudayaan yang mencerminkan perpaduan tradisi Jawa Timur dengan pengaruh budaya lain, termasuk Arab, Tionghoa, dan Belanda. Di tengah modernisasi, budaya tradisional tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Surabaya, mulai dari seni, adat istiadat, kuliner, hingga festival budaya.
1. Tradisi dan Adat Istiadat Surabaya
Ruwatan
Ruwatan adalah tradisi Jawa yang dilakukan untuk membersihkan diri dari kesialan atau nasib buruk. Di Surabaya, ruwatan sering diadakan dalam bentuk pertunjukan wayang kulit yang sarat akan nilai spiritual.
Tradisi Tumpeng
Tumpeng menjadi simbol penting dalam perayaan adat di Surabaya, baik untuk pernikahan, syukuran, maupun peringatan hari besar. Filosofi tumpeng melambangkan rasa syukur kepada Tuhan.
Pengaruh Budaya Multikultural
Sebagai kota pelabuhan, Surabaya memiliki tradisi multikultural. Perayaan seperti Imlek dan Maulid Nabi turut dirayakan dengan semarak oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
2. Seni dan Budaya Tradisional Surabaya
Ludruk
Ludruk adalah teater tradisional khas Jawa Timur yang berkembang pesat di Surabaya. Cerita dalam ludruk sering menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat dengan sentuhan humor dan kritik sosial.
Reog Surabaya
Meskipun Reog identik dengan Ponorogo, di Surabaya seni ini juga sering dipentaskan dalam acara budaya atau festival. Reog menjadi simbol kekuatan dan keberanian.
Keroncong dan Campursari
Musik keroncong dan campursari merupakan warisan seni musik tradisional yang tetap diminati masyarakat Surabaya, sering kali dimainkan dalam acara pernikahan atau pertunjukan budaya.
3. Pakaian Tradisional Surabaya
Batik Surabaya
Batik khas Surabaya memiliki motif unik yang terinspirasi dari kehidupan laut, flora, dan fauna. Beberapa motif terkenal adalah batik ikan, batik daun semanggi, dan batik sura (hiu) dan baya (buaya).
Busana Madura
Karena kedekatan geografis dengan Pulau Madura, busana Madura seperti kebaya bordir dan sarung batik juga sering dikenakan oleh masyarakat Surabaya, terutama dalam acara adat.
4. Kuliner Khas Surabaya
Surabaya dikenal dengan kuliner khas yang mencerminkan cita rasa Jawa Timur yang kuat, gurih, dan pedas.
Rawon
Rawon adalah sup daging sapi berwarna hitam karena bumbu khas kluwek. Hidangan ini menjadi ikon kuliner Surabaya.
Rujak Cingur
Rujak cingur adalah makanan tradisional yang terdiri dari sayuran, buah, lontong, dan irisan cingur (bagian moncong sapi) dengan bumbu petis yang khas.Putu
Lontong Balap
Lontong balap adalah kuliner berbahan lontong, tahu goreng, tauge, dan lentho, disajikan dengan kuah manis dan pedas.
Sate Klopo
Sate kelapa adalah sate daging sapi yang dibalut parutan kelapa, memberikan rasa gurih dan unik.
5. Arsitektur dan Warisan Sejarah Surabaya
House of Sampoerna
House of Sampoerna adalah bangunan bersejarah yang kini berfungsi sebagai museum. Bangunan ini memadukan arsitektur kolonial dengan elemen lokal, menjadi salah satu simbol budaya Surabaya.
Masjid Ampel
Masjid Ampel adalah masjid bersejarah yang menjadi pusat budaya Islam di Surabaya. Didirikan oleh Sunan Ampel, masjid ini menjadi tempat penting bagi masyarakat Muslim, khususnya pada bulan Ramadan.
Kampung Arab dan Pecinan
Kampung Arab dan Pecinan di Surabaya mencerminkan akulturasi budaya Arab dan Tionghoa. Di sini, tradisi dan kuliner khas dari kedua budaya tetap dilestarikan.
6. Festival Budaya di Surabaya
Surabaya Cross Culture Festival
Festival ini menampilkan seni dan budaya dari berbagai negara, sekaligus mempromosikan keberagaman budaya lokal Surabaya.
Festival Rujak Uleg
Diadakan di kawasan Kya-Kya, festival ini memecahkan rekor penyajian rujak cingur dalam jumlah besar. Festival ini menjadi simbol kebersamaan warga Surabaya.
Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS)
Peringatan ulang tahun Kota Surabaya dirayakan dengan berbagai kegiatan budaya, seperti parade, pertunjukan seni tradisional, dan lomba kuliner.
7. Kehidupan Modern dan Tradisi Putu
Di tengah modernitas, masyarakat Surabaya tetap mempertahankan tradisi dan budaya lokal. Mall-mall besar sering mengadakan acara seni dan budaya tradisional untuk mengedukasi generasi muda tentang warisan budaya. Selain itu, komunitas seni seperti kelompok ludruk dan seni tari terus berupaya menjaga eksistensi budaya tradisional.
Kesimpulan
Kebudayaan di Surabaya adalah cerminan harmoni antara tradisi dan modernitas. Dengan seni, adat, kuliner, dan festival yang beragam, Surabaya tidak hanya menjadi kota modern tetapi juga pusat kebudayaan Jawa Timur yang kaya. Pelestarian budaya di kota ini menunjukkan bagaimana masyarakat Surabaya tetap menghormati akar budaya mereka sambil terus berkembang di era globalisasi.